ISTILAH JENIS-JENIS KEMATIAN DALAM ADAT BATAK TOBA

JENIS JENIS KEMATIAN
MENURUT ADAT BATAK TOBA : 
---------------------------------------------
1. MATE PUPUR = Tidak punya keturunan sama sekali . 

2. MATE PUNU =  tidak meninggalkan 
Anak Laki laki sebagai Penerus Marga ,hanya  punya anak Perempuan .

3. TILAHAON = Wafat anakyg belum menikah baik masih anak2 maupun sudah dewasa ,.tapi Bapa Ibunya masih ada.. Tilaha = anak yg Wafat , Tilahaon =, Orang tuanya.

4.MATE MANGKAR : Wafat Bapa / Ibu , meninggalkan anak2 belum ada yg menikah .

5. PONGGOL ULU : 
Meninggal seorang Bapa , meninggalkan Isteri dan anak2 yg belum dewasa ( Marsapsap Mardum ) .

6. MATOMPAS TATARING : Seorang Ibu wafat meninggalkan Suami dan anak2 yg belum dewasa. 

7. SARIMATUA : 
Seorang Bapak / Ibu wafat , sudah punya cucu dari Anak , punya Cucu dari Boru , tapi masih ada Anaknya yg belum nilah baik laki atau Perempuan.

8 .SAURMATUA : 
Seorang Bapa/ Ibu , wafat , punya cucu dari Anak Laki , punya Cucu dari Anak Perempuan , dan semua anak sudah menikah ( Simpan ) ,, walaupun masih ada anak/ borunya yg belum punya keturunan . Yang penting sudah menikah ( Sohot) .

9. SAURMATUA GABE : 
Seorang Bapak/ Ibu wafat , sudah punya Cicit ( Nini ) ,artinya ; Anak laki2nya sudah ada yg punya Cucu. 

10. MAULIBULUNG : 
Seorang Bapak / Ibu , wafat , sudahpunya buyut ( Anak laki dan Anak Perempuannya sudah punya cucu ) sering disebut MARNINI MARNONO. 
Tapi ada Syaratnya : Anak sudah nikah semua , semua punya keturunan dan tidak boleh ada yg meninggal mendahului Bapak / Ibunya . 

Nah..status ini lah yg paling tinggi di Adat Batak dan sangat jarang ditemukan saat ini .

PERMASALAHAN  YG SERING TERJADI : 
 
Saat ini , di Jakarta & Bandung , sering disebut Sudah SAURMATUA pd hal masih ada Anak / borunya yg belum nikah ,meskipun sudah dewasa , seharusnya tetap masih SARIMATUA ..

Hal inilah yg sering berakibat saat MANGARAPOT/ TONGGO RAJA  malam hari ,  sering agak ngotot2an ,  habis waktu.

Pada hal saya lihat di Medan , Siantar apalagi di Toba ( Bona Pasogit ) , status seperti itu TETAP dianggap masih SARIMATUA ,tak boleh ditawar tawar menjadi SAURMATUA 

Orang Bertanya : APASIH yg mau dicapai dari Status SAURMATUA itu ? 
Tak lain hanya untuk harga diri dan  Kebanggaan tok. 

Pada hal Akibatnya , BIAYA ADAT jadi semakin besar dan ACARA ADAT JADI SEMAKIN MELUAS ( Jou Jou gabe sahat tu BONA NI ARI )

PADA HAL apabila ditinjau dari sudut Keimanan  . Meninggal  karena SARIMATUA atau karena SAURMATUA ,  
 atau karena   PUNU , PUPUR , dan lain2nya itu,  semua adalah Sama2  MATI  , yg membedakan adalah , sesudah mati, MASUK SORGA atau TIDAK  .  
Dan ini hanya Tuhan yg tahu.

Tapi , bukan berarti Kalau BER IMAN tak perlu lagi Adat ?. Tetap perlu , asal jangan di Rekayasa , karena Hidup manusia itu terdiri dari 2 sisi ,  DUNIAWI dan SORGAWI.
DEMIKIAN ULASAN SINGKAT , MOHON KOREKSI , BAGI YG LEBIH PAHAM .

SALAM  KEBAJIKAN  :

Sumber dari Facebook Toni HM Sitohang

Subscribe My Blog

Comments

Berkomentarlah dengan sopan asa bagak idaon halak sileban, mauliate horas!