Bisnis, Jakarta - Wakil Komisi Energi DPR Satya Widya Yudha berharap, Pertamina segera menemukan pengganti Dwi Soetjipto dan Ahmad Bambang, yang pada Jumat, 3 Februari lalu diberhentikan sebagai Direktur Utama dan Wakil Direktur PT Pertamina (Persero). Ia berharap, pengganti keduanya memiliki latar belakang pekerjaan di bidang minyak bumi.
Baca : Benarkah Dwi Sutjipto dan Ahmad Bambang Tak Sejalan?
“Yang kami kehendaki adalah memilih seorang presiden direktur yang betul-betul mumpuni, mempunyai latar belakang yang cukup di bidang manajemen dan juga mumpuni di sektor minyak dan gas bumi. Kami tidak menginginkan bahwa nanti Presiden Direktur yang baru harus mengalami masa transisi,” kata Satya Widya Yudha saat ditemui di Dewan Pers, Ahad, 5 Februari 2017.
Satya menganjurkan perseroan pelat merah itu memilih pemimpin yang berasal dari lingkungan dalam korporasi, sehingga mereka tinggal mengikuti arah kebijakan perusahaan ke depannya.
Baca : Matahari Kembar di Pertamina? Ini Cerita Ahmad Bambang
“Apabila ada calon dari dalam, itu lebih efektif karena mereka tidak perlu ada suatu transisi, apalagi penyesuaian, apalagi kalau direksi sekarang udah mengetahui RKAP, sudah mengetahui strategi jangka panjang dan jangka panjang. Jangan jadikan pertamina ini sebagai industri trial and error lah. Kasihan industrinya,” ujar Satya.
Menurut Satya, pemberhentian Satya kemarin merupakan hal yang mengejutkan, karena yang ia tahu, Pertamina di bawah kepemimpinan Dwi Soetjipto mampu mencatatkan kinerja positif, bahkan membukukan laba melebihi perusahaan minyak bumi milik pemerintah Malaysia, Petronas. “Pemutusan dan penggeseran Direktur Utama ini sangat anomali, dengan kinerja pertamina yang membumbung tinggi, dengan laba sekitar Rp 40 triliun, atau sekitar US$ 2 miliar, melebihi Petronas yang hanya US$ 2 miliar,” kata dia.
Baca : Dirut Pertamina Dicopot, DPR: Padahal Kinerjanya Membumbung
Satya berharap dengan adanya pengganti baru dapat membawa Pertamina lebih baik lagi. Terlebih Kementerian BUMN telah menyiapkan skema perusahaan holding Minyak Bumi dan Gas, dengan Pertamina sebagai induknya. “Makanya kami harapkan nanti Pertamina bisa menjadi perusahaan yg besar dan bisa menjadi lead di dalam holding minyak dan bumi. Di pemerintahan pak Joko Widodo ini kita sudah separuh jalan sehingga tidak ada lagi kata transisi di dalam kepemimpinan yang ada di Pertamina, harus orang yang siap betul di dalam industri itu,” katanya.
DESTRIANITA
Comments