Tekno, Jakarta - Qatar Airways pada hari Minggu, 5 Februari 2017, melakukan penerbangan sejauh 9.032 mil (14.535 km) dari Doha (Qatar) ke Auckland (Selandia Baru) selama 16 jam 10 menit. Sementara jadwal kembali, yang biasanya lebih banyak menghadapi angin, dijadwalkan terbang selama 17 jam 30 menit.
Layanan baru Qatar Airways yang melewati Timur Tengah ini mengalahkan Emirates dengan rute Dubai-Auckland dengan jarak 8,819 mil (14.192 km) selama 16 jam 5 menit, dan 17 jam, 20 menit saat rute pulang.
Baca:
Asus ZenFone 3 Max ZC553KL, Andalkan Baterai Besar
Sudah Mewabah di Afrika, Ulat Armyworm Ancam Asia
Peretas Rusia Mengguncang Amerika, Siapa Sebenarnya Mereka?
Dengan demikian, Qatar Airways dapat mengklaim dirinya sebagai maskapai dengan penerbangan paling lama dihitung dengan waktu dan jarak terbang, berdasarkan data perusahaan riset perjalanan udara, OAG.
Air India juga telah bersaing dalam hal penerbangan terjauh di dunia setelah menggeser rute Delhi-San fransisco musim gugur lalu. Ketimbang memilih rute pendek Delhi-San Fransisco melalui rute kutub, maskapai ini memilih rute melalui Pasifik. Meskipun lebih jauh, angin membantu maskapai untuk menghemat bahan bakar ketimbang melewati rute kutub.
Pada penerbangan baru Doha-Auckland, Qatar Airways menggunakan Boeing 777 dengan 259 tempat duduk. Penerbangan pertama pada hari Minggu pagi waktu Doha dan tiba di Auckland pada hari Senin waktu Selandia Baru. Penerbangan ini melewati lebih dari 10 zona waktu, menurut data The New Zealand Herald.
Namun, Qatar Airways mungkin tidak bisa terlalu nyaman dengan gelar "penerbangan paling lama".
Singapore Airlines berencana untuk meluncurkan layanan non-stop Singapura-New York di tahun 2018 mendatang dengan varian baru Airbus A350 dengan jarak lebih dari 9,500 mil (15.288 km).
BENEDICTA ALVINTA PRIMA | EZ
Comments